Makassar, 27 Maret 2024 – Hari ini, gedung SD Islam Al Akhyar Makassar menjadi saksi kegiatan yang bermakna dalam rangka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka dengan tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”. Dengan fokus pada isu “Stop Bullying”, siswa-siswi terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelas 4, 5, 6 dan kelas 1, 2, 3, untuk menggali pemahaman mendalam tentang pentingnya menghentikan praktek bullying di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Kegiatan ini di Ketua Oleh Ibu Haerani S.Pd dengan didampingi langsung Oleh Kepala SD Islam Al Akhyar Bapak Isvan Sema S.Th.I. Tidak hanya menekankan pada aspek pembelajaran formal, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kesadaran sosial. Narasumber yang diundang dari Kantor Polda Sulawesi Selatan, bagian Kasubditbin Polmas Ditbimas Bapak AKBP Daniel Siampa S.H., M.H., serta Bapak IPDA Muhammad Nurhilal S.P., memberikan sudut pandang dan pengetahuan yang berharga kepada siswa-siswi tentang dampak negatif dari perilaku bullying serta upaya-upaya pencegahannya.
Dalam sesi diskusi, para siswa-siswi tidak hanya mendengarkan penjelasan dari narasumber, tetapi juga berkesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman. Hal ini menciptakan suasana interaktif dan memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya menghormati perbedaan, menjaga kedamaian, dan membangun kehidupan yang lebih harmonis di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan ruang bagi siswa-siswi untuk mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum, berpikir kritis, serta bekerja sama dalam tim. Melalui permainan peran, diskusi kelompok, dan presentasi, mereka belajar untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam upaya memerangi bullying dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar acara rutin di sekolah, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen SD Islam Al Akhyar Makassar dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang menitikberatkan pada pembelajaran berbasis nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, diharapkan bahwa melalui pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menghentikan bullying, siswa-siswi akan menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi diri mereka sendiri, teman-teman sekelas, dan lingkungan sekitar.